Rabu, 27 Juli 2016

Kehancuran Raja Salomo


Minggu 31 Juli 2016
Teks       : 1 Raja-Raja 11:9-13
Tema     : Kehancuran Raja Salomo
Penjelasan Teks
 Salomo menjadi orang yang sangat terkenal dengan kebijaksanaannya. Ia menjadi orang yang cakap di segala bidang, makin hari makin berhasil dan makin hari makin diberkati. Banyak orang yang terkagum-kagum kepada raja Salomo, termasuk para wanita. Salomo pun bergaul dengan perempuan-perempuan yang mengaguminya. Banyak perempuan tidak seiman dengannya. Salomo memperistrikan mereka. Akhirnya para perempuan itu pun mempengaruhi kehidupan Salomo. Salomo yang dulunya takut akan Tuhan dan beribadah kepada Allah, kini menjadi yang sombong dan tidak mempercayai Tuhan lagi. Ia menjadi orang yang menyembah berhala.
   Allah murka kepada raja Salomo karena Salomo sudah melupakan Tuhan. Allah akan membuat kerajaan Salomo menjadi terpecah dua. Dari sejak itu kerajaan Salomo tidak jaya lagi.
Aplikasi
Lagu Pujian :
1. Sombong itu dosa
2. Hati-hati gunakan tubuhmu
Balita dan anak tanggung
   GSM meminta ASM untuk menuliskan kata “SOMBONG” dan mempraktikan cara hidup orang yang sombong. Misalnya cara dia berjalan, berkata dan cara melihat orang lain. Rupanya sombong tidak disukai oleh Tuhan. Tuhan memberkati raja Salomo menjadi orang yang sangat pintar dan sangat kaya. Berkat Tuhan yang berlimpah-limpah itu menjadikan Salomo sombong dan tidak lagi mengingat Tuhan. Sikap seperti itu tidak disukai oleh Tuhan. Tuhan marah kepada Salomo.
     Tuhan menghukum Salomo. Harta Salomo hancur. Kerajaan Salomo juga terpecah-pecah. Salomo tidak lagi menjadi orang yang sangat dikagumi. Orang-orang tidak lagi hormat kepada Salomo. Kita bisa belajar dari kehidupan Salomo untuk tidak menjadi sombong walau Tuhan memberikan kekayaan kepada orangtua kita.
Aktivitas
-         1.  Mewarnai gambar orang yang rendah hati siap menolong orang lain
   2. Drama boneka panggung tentang orang yang rendah hati dan sombong
Remaja
     Kesombongan adalah awal dari sebuah kehancuran. Kita tidak boleh mendewakan apa yang kita miliki. Salomo berubah karena pergaulan yang kurang tepat. Dulu ia menjadi orang yang taat beibadah, tetapi pergaulan Salomo yang salah telah mengubah kesetiaan Salomo dengan Tuhan. Teman-teman perempuannya lebih kuat pengaruhnya di hatinya. Ia menjadi orang yang meninggalkan Tuhan. Salomo melupakan bahwa keberhasilannya adalah karena karya Tuhan dalam hidupnya.
      GSM mendiskusikan kepada remaja bagaimana pergaulan yang salah dapat mengubah seorang remaja yang dulu baik menjadi tidak baik. Remaja diminta memberi contoh-contoh. Banyak remaja yang rusak karena pergaulan yang salah. Misalnya merokok, tauran, pergaulan bebas, miras dan lain-lain. Kita bangga punya banyak teman. Tetapi dalam berteman perlu sikap hati-hati. Ketidakhati-hatian Salomo dalam memilih teman-temannya telah berdampak pada kehancuran hidup Salomo.

Rabu, 13 Juli 2016



Bahan Sekolah Minggu, 17 Juli 2016
Nats : 1 Raja-raja 2:1-4
Tema: Pesan
 Penjelasan Teks
Ketika orangtua mau bepergian (kantor, jenguk orang sakit, ke pasar, dll) atau ketika mau berangkat sekolah, orangtua akan memberi pesan kepada anak-anaknya. Pesannya itu biasanya berupa nasehat. Misalnya, jangan lupa makan, baik-baik di rumah, jangan berantem, dll. Semua itu adalah untuk kebaikan kita dan supaya orangtua tidak khawatir kalau anak-anaknya ditinggalkan. Itulah yang terjadi pada Daud, dia akan pergi meninggalkan Salomo, anaknya dan akan pergi ke rumah Bapa. Sebelum Daud meninggal, ia menasihati anaknya supaya ia mampu menjadi raja yang hebat. Nasihat Daud kepada Salomo yaitu:
Supaya kuat dan berlaku seperti lelaki. Masalah selalu datang silih berganti, dan kita tidak dapat menghindari hal-hal tersebut. Dalam konteks alkitab, lelaki itu digambarkan sebagai sosok yang kuat dan gagah, tidak cengeng.    Di dalam menghadapi masalah kita harus menunjukkan  sikap tidak bersungut sungut pada Tuhan dan tidak
menyalahkan Tuhan.
Sebenarnya Daud memiliki banyak kekayaan yang akan ditinggalkan kepada Salomo, tapi Dia hanya memberi nasehat. Hal ini menekankan bahwa nasehat lebih berharga dan bermakna bagi Salomo dibandingkan dengan kekayaan. Daud menasihati Salomo supaya berlaku setia kepada Tuhan agar pemerintahan Salomo bisa berjalan dengan baik. Kuncinya ialah sikap mental yang kuat dan kokoh dalam mengikut Tuhan, tidak mudah jatuh ke dalam dosa dan tergoda (ay. 2), taat menjalankan firman Tuhan (ay. 3).
Demikian juga kita, betapa pentingnya nasihat orangtua didengar agar hidup anak-anaknya bagus di masa depan, supaya anaknya pintar, bijaksana, dan berhasil. Tidak ada satupun orangtua menginginkan anaknya jatuh ke dalam kejahatan, maka orangtua tidak pernah berhenti menasihati anaknya walaupun anak tersebut kurang mendengarkan.

Aplikasi :
Balita dan Anak tanggung
            GSM mengajak anak-anak mendengarkan sebuah pesan (misalnya rajin belajar dan berdoa. Pesan tersebut disampaikan kepada temannya dan begitu seterusnya sampai GSM meminta berhenti. Dan anak yang terakhir mendapatkan pesan dari temannya menyebutkan apa yang dikatakan oleh GSM. Lalu GSM menjelaskan betapa pentingnya mendengarkan pesan dengan baik supaya kita tidak salah mengucapkannya.
            Orangtua pasti sering memberi pesan kepada anak-anaknya. Misalnya jangan lupa mandi jika sudah sore, ingat belajar, ingat minum susu. Orangtua ingin anak-anaknya menjalankan pesan tersebut. Betapa sedihnya orangtua jika anak-anaknya tidak mendengarkan nasihatnya. GSM bisa membuat sebuah cerita tentang anak-anak yang tidak mendengarkan nasihat orangtuanya.  

Aktivitas:
Anak Kecil
Kartu nasehat
Setiap anak menuliskan satu nasehat yang pernah diberikan orangtua kepada mereka, ditulis di kertas origami lalu dihiasi atau diwarnai.
Remaja
            GSM mengajak remaja bermain pesan berantai. Pesannya lebih panjang dibandingkan dengan anak balita dan anak tanggung serta orangnya lebih banyak. Lalu GSM menceritakan betapa pentingnya mendengar dengan baik supaya pesan yang disampaikan dapat kita peroleh dengan benar. GSM mendiskusikan bagaimana sikap mereka ketika mendengar pesan/nasihat orangtua. Apa saja nasihat orangtua yang mereka dengar. GSM menceritakan bagaimana keberhasilan raja Salomo dikarenakan dia mendengar nasihat orangtuanya. Salomo terkenal sebagai anak yang sangat pintar, tercerdas di zamannya. Kerajaannya sangat luas dan terkaya di zamannya. Semua itu karena pengaruh nasihat ayahnya yang dipegang oleh Salomo.

Minggu, 12 Juni 2016

Daud di gua Adulam

Minggu 19 juni 2016
Nats     : 1 Samuel 22:1-5                   
Daud di Gua Adulam
Nats ini menceritakan pelarian Daud dari rencana Saul hendak membunuhnya. Daud hidup sebagai buronan yang bersembunyi di dalam gua Adulam. Karena Saul tidak taat kepada Allah, maka Allah menggantikan Saul menjadi seorang raja. Allah mengangkat raja baru, yaitu Daud ketika Daud masih belasan tahun. Setelah diurapi jadi raja, Daud tidak langsung jadi raja. Masih ada sekian jeda waktu hingga dia akhirnya benar-benar menjadi raja. Raja Saul yang merasa cemburu akan Daud, kesal sekali, timbul kebencian pada Daud, dan akhirnya Saul mengejar-ngejar Daud. Daud pun melarikan diri dari Saul yang sebenarnya adalah ayah mertuanya sendiri. Bahkan bisa dikatakan alasannya tidak jelas karena Daud tidak melakukan kesalahan kepada Saul.
Daud pun melarikan diri dari Saul. Ia bersembunyi di Gua Adulam. Gua ini yang tampaknya tempat favorit orang-orang bermasalah sebab disini Daud bertemu dengan orang-orang bermasalah. Ada yang dikejar-kejar debt collector, ada yang sakit hati, dan banyak orang-orang yang dalam kesukaran. Itulah isi Gua Adulam! Sehingga, ketika Daud masuk ke situ, sebetulnya dia masuk dalam situasi yang tidak baik. Yang menarik, di antara 400 orang dalam Gua Adulam ini ternyata kemudian menjadi tentara-tentara pertamanya Daud! Di antara 400 orang ini terdapat 30 Jendral Daud yang sangat terkenal. Mereka adalah 30 orang Jendral yang perkasa, dan di antaranya ada 3 yang paling tangguh. Para Jendral ini begitu luar biasa, sehingga satu saja bisa bunuh ratusan-ribuan musuh.
Pertanyaannya, kenapa orang-orang yang sebetulnya ber-"masa depan suram", bisa muncul sebagai pahlawan-pahlawan luar biasa yang memenangkan peperangan? Ternyata, ketika mereka bertemu Daud dan Daud menjadi pemimpin mereka, terjadi perubahan! Apa yang hebat dari Daud yang bisa mengubah mereka? Padahal kondisi Daud saat itu sama saja, orang yang sedang dikejar-kejar. Daud tidak datang ke Gua Adulam sebagai Raja atas Israel. Daud saat itu datang bukan sebagai orang yang berkemenangan, tapi sebagai orang buronan! Jadi mungkin saja orang-orang di Gua Adulam itu berkata, "Ah, kamu juga sama saja dengan kami, buronan!" Lalu, kenapa seorang diri Daud bisa mengubah 400 orang ini? Sebetulnya Gua Adulam adalah cermin dunia pada saat ini. Banyak orang susah, punya masalah dan perlu di tolong baik itu di rumah, di sekolah atau di tempat les. Adik—adik sekolah Minggu dan kakak sekolah minggu diutus Tuhan seperti Daud ke dunia ini untuk menolong orang yang kesusahan.
Kalau kita mau dipakai Tuhan, kita tidak perlu menunggu waktu ketika kita sudah dewasa dan punya jabatan. Yangg diminta Tuhan kita mau mengerjakan apa yang dikatakan Tuhan. Daud belum naik takhta tetapi dia sudah mengerjakan pekerjaan bagi seorang raja Israel, yaitu menaklukkan orang Filistin (1Sam. 9:16). Bahkan dalam keadaan sebagai buronan pun dia tetap mengerjakan apa yang menjadi panggilannya ini. Kiranya kita diberikan kekuatan oleh Tuhan untuk mempunyai hati yang rindu melayani. Meskipun masih kecil dan anak sekolah minggu, tetap melayani. Meskipun dalam keadaan yang jauh dari ideal, tetap berfungsi bagi kerajaan Allah.

Alat peraga: gambar gua, gambar Daud, main petak umpet
Aplikasi
1.      Anak Balita
GSM bisa mengajak anak balita main petak umpet. Seorang yang bersembunyi dan seorang yang mengejar. Lalu menanyakan anak-anak apa yang dirasakannya ketika dia bersembunyi dari kejaran musuh (misalnya ada takut kalau ditemukan, tidak nyaman, ada rasa lapar dan haus dll) . GSM juga menanyakan anak yang bertindak mengejar. Apa yang dirasakan (misalnya penasaran, selalu berusaha mencari musuhnya sampai ketemu). Lalu GSM menceritakan bagaimana Daud bersembunyi di sebuah gua yang gelap karena Saul mau membunuh Daud. Daud takut dan berlari sekencang-kencangnya dari hadapan Saul. Sampai akhirnya Daud menemukan sebuah gua tempat bersembunyi. Tuhan melindungi Daud dari kejahatan Saul.
2.      Anak Tanggung
GSM mengajak anak membuat gua dari kertas. Gua itu pasti gelap karena tidak ada cahaya yang menerangi. Daud bersembunyi di sana. Daud tidak takut gelap. Daud bertemu dengan  banyak teman di gua itu yang juga merakan ketakutan karena dikejar orang jahat. Daud menghibur mereka. Mereka sangat senang karena Daud bisa menjadi teman yang lucu. Daud sering menyanyi bagi mereka. Anak-anak boleh diajak berdiskusi tentang sifat Daud. GSM mengajak anak-anak meniru sifat-sifat Daud (misalnya: tidak cegeng, tidak penakut, tidak gampang menyerah dalam kesulitan, suka menghibur orang).
3.      Remaja
GSM menanyakan remaja apakah mereka pernah bertengkar dengan temannya sehingga tidak saling teguran. Temannya merasa cemburu, atau mengejek, atau mengancam. GSM menampilkan sikap Daud dalam menghadapi masalah dalam berteman. Temannnya Saul sangat jahat kepadanya. Saul selalu berniat mencelakakan Daud. Daud seorang yang tidak suka bertengkar, tapi ia tidak mau mati konyol di hadapan Saul. Ia menjauh dari Saul. Ia lari dari hadapan Saul. Ada kalanya kita perlu menjauhi teman-teman yang mau mencelakakan kita. Remaja perlu hati-hati dalam memilih teman. Tidak semua teman baik dan membangun. Daud tahu hati Saul. Walau Saul bermulut manis, ia tidak percaya begitu saja. Daud sosok yang tidak pendendam. Ketika Daud menghadapi masalah tentang teman, ia datang kepada Tuhan. Tuhan menolong Daud. Tuhan  menyelamatkan Daud dari rencana busuk Saul yang ingin membunuhnya. GSM boleh menanyakan anak remaja, kemana mereka menuangkan kekesalan mereka, ketika mereka menghadapi masalah (misalnya kepada orangtua, teman, fb, twitter dan lain-lain). Bagaimana mereka menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dalam berteman. Apakah mereka membalas dendam, menjauhi teman atau mendoakannya? Daud tidak membalas dendam kepada Saul. Walaupun ia punya kesempatan membunuh Saul ketika ia tertidur di mulut gua Adulam. Daud hanya memotong jubah Saul dan memperlihatkan kepada Saul untuk menyadarkan Saul bahwa Daud tidak mau mencelakakan Saul, temannya itu. GSM mengajak anak-anak remaja bagaimana cara-cara yang bisa mereka lakukan untuk menyadarkan teman-teman mereka yang hidup dalam kejahatan supaya berubah (bisa didiskusikan)



Rabu, 08 Juni 2016

Daud dan Goliat

Minggu 12 Juni (III Setelah Trinitatis)
Nats : 1 Samuel 17:40-50
Tema        : Daud dan Goliat
Alat Peraga       : Gambar perang Daud dan Goliat (mewarnai), ketapel dan pedang mainan, karet gelang tangan nama

Fiman Tuhan hari ini yaitu tentang Daud yang mengalahkan raksasa sombong yaitu si Goliat. Daud adalah seorang laki-laki yang masih muda, dia tidak sebesar dan sekuat kakak-kakak lelakinya. Dia tidak sebesar dan sekuat raja Saul. Dia juga tidak sebesar sekuat Goliat, raksasa itu! Para prajurit dan raja takut kepada Goliat. Namun Daud tahu bahwa Allah sungguh besar dan kuat. Allah sama sekali tidak takut kepada Goliat. Daud percaya kepada Allah, dia pun melawan Goliat. Tapi karena masih muda dan kecil, dia tidak sanggup memakai perlengkapan perang yang sangat berat dan besar. Dia hanya punya umban dan batu. Tapi bukan karena umban dan batu itu loh sehingga Daud bisa menang dalam pertempuran. Tetapi karena Daud mengandalkan Tuhan dan menyerahkan pertarungan itu kepada Tuhan.
Nah, apa sih yang adik-adik takutkan sekarang ini? kadang ketika kita menghadapi masalah dan sulit menyelesaikannya, kita jadi takut dan khawatir. Pelajaran yang sangat sulit, pr yang banyak, teman-teman yang nakal dan lain sebagainya. Semua masalah itu bisa kita selesaikan jika kita mengandalkan Tuhan, jadi kita tidak perlu takut lagi. Yuk, kita katakan pada diri kita sendiri “Hei masalah (bisa disebut pr, nilai, teman yg nakal), Tuhanku lebih besar daripada engkau”! dengan   mengacungkan jempol kita ke bawah. Lalu kita ambil waktu untuk berdoa mendoakan masalah kita kepada Tuhan, percayalah Tuhan beserta adik-adik.

Lagu pujian:
Goliat datang dengan membawa pedang
Daud datang demi nama Tuhan
Diambilnya sebuah batu diumbannya… taak!
Goliat mati, puji nama Tuhan













Bahan Kotbah Sekolah Minggu, 29 Mei 2016 (I Setelah Trinitatis)
Nats     : Mazmur. 119:105-107
Tema   : Alkitab
Ayat hafalan   : Mzm. 119:105
Tujuan            : supaya anak dapat:
·         Mengucapkan kata “Alkitab”
·         Menirukan guru menyebutkan isi Alkitab berdasarkan perikop
·         Menirukan guru menyebutkan fungsi Alkitab
·         Menyatakan tekad untuk tetap hidup sesuai Alkitab melalui nyanyian
Penjelasan Firman:
Mazmur 119 menunjukkan bahwa orang Kristen yang hidup berbahagia adalah orang Kristen yang hidup berpegang pada kebenaran firman Tuhan dan bertingkah laku sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
1.      Pada Mazmur 119:105 diawali dengan ungkapan bahwa Firman Tuhan merupakan suatu pelita bagi kaki-ku dan terang bagi jalan-ku , ungkapan ini merupakan ungkapan yang mendalam didasari melalui penghayatan iman dalam realitas kehidupan. Dari ungkapan di atas, memberikan tekanan bahwa Firman Tuhan sebagai pelita. Bentuk pelita untuk jaman sekarang dapat kita gambarkan seperti apinya kecil, cahaya pancarannya hanya terbatas, misalnya orang akan melihat jalan, ia berfungsi hanya sebatas menerangi jalan yang akan dituju, pancaran cahanya tidak jauh, seperti misalnya lampu petromak, senter, lampu listrik, dan obor. Tetapi justru dengan menggunakan pelita tersebut orang tertolong untuk mengarahkan langkah pada satu arah sasaran yang akan dituju, ia tidak akan menoleh ke kanan-kekiri atau ke belakang, karena jarak pandang yang sangat terbatas. Sehingga sasaran yang akan dicapai, dicapai dengan maksimal. Dari pengambaran pengertian di atas, fungsi dari pelita, yaitu memberikan dasar arah orang beriman (Ams. 6:23).
2.      Sedangkan pada ayat ke 106 menyampaikan respons pemazmur. Ada keputusan yang tegas untuk berpegang pada hukum-hukum Tuhan. Kata “hukum” (Ibrani: mishpat) berasal dari kata kerja untuk mengadili atau menata. Dalam bentuk jamak seperti di sini, kata itu merujuk pada keputusan-keputusan yang sudah dibuat oleh Tuhan sebagai hakim, khususnya dalam hukum Taurat. Sifatnya bukan hukum positif melainkan banyak contoh bagaimana berbagai prinsip mendasar seperti keadilan, harkat manusia, dsb, diterapkan dalam kehidupan Israel. Firman Tuhan menjadi pelita karena ada ketegasan hati untuk hidup sesuai dengan keadilan yang terkandung di dalamnya.
3.      Ayat 107 merincikan kegelapan yang dialami pemazmur, yakni, penindasan. Penindasan merendahkan harkat manusia, semacam maut, sehingga pemazmur berdoa supaya Tuhan menghidupkannya kembali sesuai dengan firman-Nya. Pertolongan Tuhan yang diharapkan dalam doa akan sesuai dengan keselamatan Israel dari penindasan di Mesir, dan mungkin banyak kisah lagi dalam firman Tuhan.
Aplikasi :
Alkitab terdiri dari tujuh kata dan berisikan firman Tuhan, sehingga kita tahu apa yang Tuhan mau dalam hidup kita melalui Alkitab. Nah, melalui nats firman Tuhan hari ini, Dia mau kita sebagai anak Sekolah Minggu menjadikan Alkitab sebagai penerang kita dalam belajar dan bermain. Loh, penerang bagaimana? Nah, begini nih melalui firmanNya, kita beroleh pengharapan, kekuatan, kasih dan sebagainya; Ia telah mengajarkan kita arti kehidupan yang sebenarnya agar dapat dipraktekkan dalam kehidupan seharian kita. Tatkala kita jatuh, kita berduka, kita bersedih, kita hilang arah tujuan, kita mau nyerah, kita disakiti teman, kita marah, dll, firman Tuhan lah yang memberikan kita petunjuk dalam segala hal. Karena itu, orang yang percaya akan Tuhan tidak akan pernah gentar dan tidak takut untuk maju karena ia hidup di dalam roh dan kebenaran. Percaya itu bukan atas percaya pada diri sendiri, tetapi percaya akan Janji-janji Tuhan bahwa Dia akan menggenapi apa yang telah disampaikan oleh-Nya kepada kita. Karena itu, Firman-Nya menjadi pelita bagi kita menjalani hidup pada masa depan dan menerangi seluruh perjalanan hidup kita walaupun kita jatuh tersungkur dalam percobaan, tetapi kita tetap berdiri megah, lebih dari seorang pemenang karena firman-Nya telah menjadi perisai keselamatan kita dan meneguhkan lagi iman kita agar kita tetap berakar di dalam Tuhan. Disitulah kita beroleh kekuatan di dalam Tuhan karena kita hidup menurut firmanNya.
Adik-adik pasti tahu dengan lagu “Firman-Mu pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku”, nah mari kita bersama-sama bertekad untuk selalu menyalakan firman Tuhan kemana saja kita pergi supaya kita tidak tersesat dan terus menjadi anak kesukaan Tuhan.

Alat Peraga: Senter kecil (lilin, lampu, obor, dll) dan Alkitab. Bayangkan! Adik (bisa menunjuk salah seorang anak) akan bepergian dengan ayah. Kebetulan ayah adik punya mobil (atau sepeda motor). Cuma sudah malam dan gelap. Dibatalkan saja, karena gelap? Tetap jadi! Mobil/motor juga bisa berjalan dalam kegelapan. Di pabriknya, mobil-mobil (atau sepeda-sepeda motor) ketika dibuat, diperlengkapi dengan lampu. Sehingga kalau pun malam dan gelap, mobil/motor tetap bisa jalan. Pernahkah lampu listrik di rumah adik padam? Jadinya bagaimana adik berjalan kesana- kemari untuk mengambil barang-barang yang mungkin dibutuhkan? Apa di rumah adik ada senter, seperti ini? (Tunjukkan senternya!). Senter ini haruslah diletakkan di tempat yang gampang dicapai untuk mengambilnya. Dalam kegelapan, senter ini sangat membantu. Coba bayangkan! Ada seorang yang sakit keras di rumahmu. Tiba waktunya dia harus meminum obatnya. Lampu listrik tiba-tiba padam! (Kalau memungkinkan lampu dalam ruangan dipadamkan, agar gelap). Perlu ada senter (nyalakan senternya!) untuk berjalan ke lemari obat. Juga perlu senter untuk memilih obat yang tepat. Juga perlu senter untuk bisa membaca petunjuk penggunaannya pada bagian luar kemasan obat itu. Senter ini memberi terang dalam kegelapan, agar kita dapat melakukan itu semua. (Lampu ruangan dinyalakan lagi) Pada waktunya adik-adik akan menjadi orang-orang dewasa. Kalian akan membutuhkan alat penerang dalam menjalani kehidupam kalian masing-masing. Untuk itu, senter atau lampu seperti yang ada di mobil tidak bisa menolong kalian. Yang kalian butuhkan adalah INI! (tunjukkan Alkitab-nya). Seorang satrawan bangsa Israel pernah menulis: “FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mzm 119:105). Firman Tuhan yang tertulis dalam buku ini adalah seperti senter tadi. Kita perlu membacanya dan menghafal ayat-ayat tertentu. Seperti senter tadi, Firman Tuhan akan menuntun kita dalam hidup ini. Ketika kehidupan kita terasa gelap, firman Tuhan menjadi penerang bagi kita. Itu berarti bahwa selama kita rajin membaca Alkitab dan melakukan dengan taat perintah Tuhan yang disampaikan melalui buku ini (tunjukkan lagi Alkitab-nya!), percayalah, kita tak akan berjalan dalam kegelapan.