Rabu, 08 Juni 2016

Bahan Kotbah Sekolah Minggu, 29 Mei 2016 (I Setelah Trinitatis)
Nats     : Mazmur. 119:105-107
Tema   : Alkitab
Ayat hafalan   : Mzm. 119:105
Tujuan            : supaya anak dapat:
·         Mengucapkan kata “Alkitab”
·         Menirukan guru menyebutkan isi Alkitab berdasarkan perikop
·         Menirukan guru menyebutkan fungsi Alkitab
·         Menyatakan tekad untuk tetap hidup sesuai Alkitab melalui nyanyian
Penjelasan Firman:
Mazmur 119 menunjukkan bahwa orang Kristen yang hidup berbahagia adalah orang Kristen yang hidup berpegang pada kebenaran firman Tuhan dan bertingkah laku sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
1.      Pada Mazmur 119:105 diawali dengan ungkapan bahwa Firman Tuhan merupakan suatu pelita bagi kaki-ku dan terang bagi jalan-ku , ungkapan ini merupakan ungkapan yang mendalam didasari melalui penghayatan iman dalam realitas kehidupan. Dari ungkapan di atas, memberikan tekanan bahwa Firman Tuhan sebagai pelita. Bentuk pelita untuk jaman sekarang dapat kita gambarkan seperti apinya kecil, cahaya pancarannya hanya terbatas, misalnya orang akan melihat jalan, ia berfungsi hanya sebatas menerangi jalan yang akan dituju, pancaran cahanya tidak jauh, seperti misalnya lampu petromak, senter, lampu listrik, dan obor. Tetapi justru dengan menggunakan pelita tersebut orang tertolong untuk mengarahkan langkah pada satu arah sasaran yang akan dituju, ia tidak akan menoleh ke kanan-kekiri atau ke belakang, karena jarak pandang yang sangat terbatas. Sehingga sasaran yang akan dicapai, dicapai dengan maksimal. Dari pengambaran pengertian di atas, fungsi dari pelita, yaitu memberikan dasar arah orang beriman (Ams. 6:23).
2.      Sedangkan pada ayat ke 106 menyampaikan respons pemazmur. Ada keputusan yang tegas untuk berpegang pada hukum-hukum Tuhan. Kata “hukum” (Ibrani: mishpat) berasal dari kata kerja untuk mengadili atau menata. Dalam bentuk jamak seperti di sini, kata itu merujuk pada keputusan-keputusan yang sudah dibuat oleh Tuhan sebagai hakim, khususnya dalam hukum Taurat. Sifatnya bukan hukum positif melainkan banyak contoh bagaimana berbagai prinsip mendasar seperti keadilan, harkat manusia, dsb, diterapkan dalam kehidupan Israel. Firman Tuhan menjadi pelita karena ada ketegasan hati untuk hidup sesuai dengan keadilan yang terkandung di dalamnya.
3.      Ayat 107 merincikan kegelapan yang dialami pemazmur, yakni, penindasan. Penindasan merendahkan harkat manusia, semacam maut, sehingga pemazmur berdoa supaya Tuhan menghidupkannya kembali sesuai dengan firman-Nya. Pertolongan Tuhan yang diharapkan dalam doa akan sesuai dengan keselamatan Israel dari penindasan di Mesir, dan mungkin banyak kisah lagi dalam firman Tuhan.
Aplikasi :
Alkitab terdiri dari tujuh kata dan berisikan firman Tuhan, sehingga kita tahu apa yang Tuhan mau dalam hidup kita melalui Alkitab. Nah, melalui nats firman Tuhan hari ini, Dia mau kita sebagai anak Sekolah Minggu menjadikan Alkitab sebagai penerang kita dalam belajar dan bermain. Loh, penerang bagaimana? Nah, begini nih melalui firmanNya, kita beroleh pengharapan, kekuatan, kasih dan sebagainya; Ia telah mengajarkan kita arti kehidupan yang sebenarnya agar dapat dipraktekkan dalam kehidupan seharian kita. Tatkala kita jatuh, kita berduka, kita bersedih, kita hilang arah tujuan, kita mau nyerah, kita disakiti teman, kita marah, dll, firman Tuhan lah yang memberikan kita petunjuk dalam segala hal. Karena itu, orang yang percaya akan Tuhan tidak akan pernah gentar dan tidak takut untuk maju karena ia hidup di dalam roh dan kebenaran. Percaya itu bukan atas percaya pada diri sendiri, tetapi percaya akan Janji-janji Tuhan bahwa Dia akan menggenapi apa yang telah disampaikan oleh-Nya kepada kita. Karena itu, Firman-Nya menjadi pelita bagi kita menjalani hidup pada masa depan dan menerangi seluruh perjalanan hidup kita walaupun kita jatuh tersungkur dalam percobaan, tetapi kita tetap berdiri megah, lebih dari seorang pemenang karena firman-Nya telah menjadi perisai keselamatan kita dan meneguhkan lagi iman kita agar kita tetap berakar di dalam Tuhan. Disitulah kita beroleh kekuatan di dalam Tuhan karena kita hidup menurut firmanNya.
Adik-adik pasti tahu dengan lagu “Firman-Mu pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku”, nah mari kita bersama-sama bertekad untuk selalu menyalakan firman Tuhan kemana saja kita pergi supaya kita tidak tersesat dan terus menjadi anak kesukaan Tuhan.

Alat Peraga: Senter kecil (lilin, lampu, obor, dll) dan Alkitab. Bayangkan! Adik (bisa menunjuk salah seorang anak) akan bepergian dengan ayah. Kebetulan ayah adik punya mobil (atau sepeda motor). Cuma sudah malam dan gelap. Dibatalkan saja, karena gelap? Tetap jadi! Mobil/motor juga bisa berjalan dalam kegelapan. Di pabriknya, mobil-mobil (atau sepeda-sepeda motor) ketika dibuat, diperlengkapi dengan lampu. Sehingga kalau pun malam dan gelap, mobil/motor tetap bisa jalan. Pernahkah lampu listrik di rumah adik padam? Jadinya bagaimana adik berjalan kesana- kemari untuk mengambil barang-barang yang mungkin dibutuhkan? Apa di rumah adik ada senter, seperti ini? (Tunjukkan senternya!). Senter ini haruslah diletakkan di tempat yang gampang dicapai untuk mengambilnya. Dalam kegelapan, senter ini sangat membantu. Coba bayangkan! Ada seorang yang sakit keras di rumahmu. Tiba waktunya dia harus meminum obatnya. Lampu listrik tiba-tiba padam! (Kalau memungkinkan lampu dalam ruangan dipadamkan, agar gelap). Perlu ada senter (nyalakan senternya!) untuk berjalan ke lemari obat. Juga perlu senter untuk memilih obat yang tepat. Juga perlu senter untuk bisa membaca petunjuk penggunaannya pada bagian luar kemasan obat itu. Senter ini memberi terang dalam kegelapan, agar kita dapat melakukan itu semua. (Lampu ruangan dinyalakan lagi) Pada waktunya adik-adik akan menjadi orang-orang dewasa. Kalian akan membutuhkan alat penerang dalam menjalani kehidupam kalian masing-masing. Untuk itu, senter atau lampu seperti yang ada di mobil tidak bisa menolong kalian. Yang kalian butuhkan adalah INI! (tunjukkan Alkitab-nya). Seorang satrawan bangsa Israel pernah menulis: “FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mzm 119:105). Firman Tuhan yang tertulis dalam buku ini adalah seperti senter tadi. Kita perlu membacanya dan menghafal ayat-ayat tertentu. Seperti senter tadi, Firman Tuhan akan menuntun kita dalam hidup ini. Ketika kehidupan kita terasa gelap, firman Tuhan menjadi penerang bagi kita. Itu berarti bahwa selama kita rajin membaca Alkitab dan melakukan dengan taat perintah Tuhan yang disampaikan melalui buku ini (tunjukkan lagi Alkitab-nya!), percayalah, kita tak akan berjalan dalam kegelapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar